Cari Blog Ini

Minggu, 06 Desember 2009

Idul adha versi maola

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” Al Hajj 34

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah” Al Kautsar 2



Qurban,



Bukan sebuah peristiwa yang besar untuk orang-orang yang awam. Seringkali kita berpikir pendek dengan mengindentikkan qurban dengan daging. Hewan-hewan tumpah ruah di halaman masjid untuk disembelih dan kita nikmati dagingnya. Bukan begitu? Luar biasa jika pikiran kita masih seperti itu. Itu berarti kita melalaikan bagaimana ketaatan Ibrahim AS menunaikan perintah Allah untuk menyembelih putranya. Putra yang sangat-sangat ia nantikan untuk melanjutkan garis keturunannya dan meneruskan amanah dakwahnya. Putra yang selalu ia panjatkan dalam doa siang dan malam. Dan jangan lupakan bagaimana Ismail AS tanpa pikir panjang menyanggupi untuk disembelih.



Coba kita pikirkan dan renungkan, seandainya kita menjadi Ibrahim AS ataupun Ismail AS apakah kita tega menyembelih buah hati kita?Apakah kita siap menyerahkan diri kita untuk disembelih karena ayah kita bermimipi menyembelih putranya tiga hari berturut-turut?



Dan ternyata tidak sebatas itu saja cara berpikir manusia jaman sekarang (yang katanya modern namun saya sendiri masih rancu dalam mendefinisikan kata modern). Masih bagus jika ada orang-orang yang mengabdikan dirinya membantu pelaksanaan idul adha dengan menjadi panitia, mencari hewan, memotong, menguliti, membagi-bagikannya, dan sebagainya. Masih bagus jika masjid dipenuhi orang-orang yang melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Namun bioskop kini tampaknya lebih asyik untuk dikunjungi. Film-film yang sudah jelas buatan yahudi la’natullah untuk meracuni akidah umat muslim menghiasi berbagai media. Dan jelas pula bahwa uang yang mereka kucurkan pada akhirnya juga berubah menjadi butiran peluru atau literan gas beracun yang membuat sebagian besar bayi Palestina kini lahir dengan cacat bawaan sejak lahir (masya Allah). Padahal beberapa waktu yang lalu setelah agresi israel (jika menulis israel, huruf "i" seharusnya ditulis "i" bukan "I" namun tidak berlaku bagi P pada Palestina ) memasuki puncaknya sudah bagus ada berita bahwa angka kelahiran bayi di Palestina meningkat drastis. Setelah itu, kini senjata apalagi yang akan kita tembakkan kepada mereka?



Kini manusia sibuk membahas tahun 2012. Kini manusia disibukkan dengan egoisme mereka. Kini manusia tidak lagi mengidolakan rasulnya. Kini manusia terbutakan oleh popularitas semu. Kini manusia banyak yang lalai bahwa di Palestina, untuk mendapatkan hewan kurban mereka sangat kesulitan. Mesirpun untuk pertama kalinya (saya cukup heran dengan kebijaksanaan pemerintah Mesir tentang lalu-lintas perbatasan mereka) membuka perbatasan dan menyalurkan hewan kurban. Saya ulangi lagi, UNTUK PERTAMA KALINYA. Sebelumnya pemerintah Mesir hanya membuka perbatasan untuk mengirim dokter dan perlengkapan medis. Di Indonesia (terutama di Yogyakarta) kita mungkin mendapati seekor kambing seharga 600.000 masih mudah. Itupun kita masih menawar tanpa memperhatikan kesejahteraan peternak kambing itu sendiri.



“ israel dengan sengaja, merusak kebahagiaan rakyat Palestina yang sedang merayakan idul Adha. Puluhan ribu keluarga Palestina tak dapat melakukan syiar agamanya, berupa pemotongan hewan qurban. Diantara kebijakan zionis yang menghalangi terlaksananya ibadah ini diantaranya dengan larangan masuknya binatang ternak ke wilayah Gaza. Direktur menejemen pemasaran dan perlintasan, Ir. Tahsin Al-Saqa mengatakan, jumlah hewan ternak yang sudah masuk Gaza melalui perlintasan Karem Abu Salem hingga kini hanya berjumlah 4500 ekor dari 7000 ekor yang sudah disepakati pemerintah zionis. Di sisi lain, mereka juga mengulur-ngulur perizinanya, untuk memperlambat masuknya hewan qurban tersebut. Perhari hanya 330 kambing yang diizinkan masuk Gaza. Sementara Al-Saqa menyabutkan, kebutuhan Gaza terhadap hewan qurban ini mencakup 15.000 ekor. Sementara binatang ternak hingga saat ini belum ada yang belum masuk ke Gaza sejak tiga tahun lalu. Padahal kebutuhan rakyat Gaza sekitar 20.000 hewan ternak. Walau sebagian bisa masuk melalui terowongan di Rafah, namun jumlahnya sangat sedikit. Warga pun mengeluhkan mahalnya harga hewan ternak yang sudah masuk Gaza dan pasar-pasar yang menjual binatang ternak, seperti kambing, sapi atapun lainya sangat terbatas. Kalaupun ada satu atau dua orang yang datang ke pasar untuk membeli binatang ternak, ketika mereka mengetahui harga yang begitu tinggi, mereka segera pergi berlalu tanpa membeli. Disebutkan, harga satu ekor sapi misalnya dihargai satu 9600 shekel atau sekitar $ 2500. Sementara satu ekor kambing mencapai $ 450. Itupun setelah menunggu lama. Akhir terpaksa harga segitupun dibeli warga setelah tidak ada harapan akan turun.” (dakwatuna)



“Sejak penjajah zionis memblokade Gaza di tahun 2007, telah 3 tahun berturut-turut penduduk Gaza tidak bisa menjalankan sunah nabi mereka, Nabi Ibrahim a.s.. Menurut Komite Rakyat Anti Blokade di Gaza, dari 1,5 juta penduduk Gaza, 80%-nya adalah fakir miskin. Kemiskinan ini menyebabkan penduduk Gaza tidak mampu membeli hewan Qurban. Kondisi ini diperparah oleh melambungnya harga hewan qurban di pasar Gaza. Menurut beberapa penduduk Gaza, kambing yang dilarikan dari Mesir melalui terowongan-terowongan tidak menjadi Solusi bagi Hari Raya Idul Adha di Gaza. Karena Kambing itu dilarikan secara murah, namun dijual dengan harga melambung tinggi di pasar-pasar wilayah Gaza. Salah seorang pedagang daerah Gaza Nahid Al-Syekh mengatakan, "Baik sekali ada kambing yang dibawa dari Mesir, Libya, dan Sudan. Tapi harganya sangat mahal." Nahid mengabarkan, "Harga kambing yang dipasok melalui terowongan ini mencapai 1.000 hingga 1.500 Shekels." (luar biasa dominasi israel di gaza. bahkan mata uang pun kini menggunakan shekel, bukan dinar-maola) Atau dalam rupiah berdasarkan kurs terkini adalah seharga Rp. 2.485.283-Rp. 3.728.231. Abu Hasan beserta keluarganya yang pulang dari pusat pasar Refah, tidak membawa pulang seekor hewan pun, karena tak mampu membelinya. Abu Hasan mengeluhkan, "Apa dosa anak-anak itu, mengapa harganya melambung tinggi seperti ini?” (eramuslim)



Masihkan kita tertidur?

bangunlah, lalu berilah peringatan!. Dan Tuhanmu agungkanlah!. Dan pakaianmu bersihkanlah! Dan perbuatan dosa tinggalkanlah!. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit. bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. Biarkanlah Aku (Allah) bertindak terhadap orang yang Aku (Allah) telah menciptakannya sendirian. (QS Al Muddatstsir 2-10)



Secara sejarah, ayat diatas memang ditujukan untuk Raulullah SAW, namun setelah dibaca ternyata relevan juga dengan kondisi kita. Pertanyaan yang seharusnya muncul bukanlah kapan akan terjadi kiamat? Tapi, sudahkah kita bersiap menyambut kiamat? Ingatlah pesan pesan Rasulullah : “cukuplah kematian sebagai nasehat”



Tanpa bermaksud menyinggung para penggemar bioskop yang selalu update tentang film ini-itu yang entah bermanfaat atau tidak yang rela mengantri dan menghabiskan waktu dan uang puluhan ribu yang seharusnya bisa menjadi makanan, minuman, buku, atau apapun itu (saya sendiri terakhir masuk bioskop sekitar umur 5-6 tahun dan saat itu filmnya adalah power ranger :D), ataupun kalian yang merasa begitu apatis dengan aktifitas di masjid anda bahkan ketika diberi pertanyaan “sudah ada berapa hewan kurban di masjid anda?” anda berkata “wah, kurang tahu (atau tidak tahu?) coba tanya sama takmir.” Ataupun anda yang ternyata diam-diam memang mendukung (acuh tak acuh saya artikan dengan mendukung) pihak israel dalam upaya mereka melakukan genosida terhadap saudara seiman kita di seberang sana. Semoga sedikit yang saya rangkum ini bermanfaat banyak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar